Share

12. Stempel Merah di Leher Laili

Laili mendengar bahwa Arya pingsan dan sedang diperiksa oleh dokter. Membuat Laili dengan susah payah berjalan menghampiri kamar suaminya. Pintu sedikit terbuka, sayup-sayup suara wanita dari dalam kamar. Laili lebih memilih turun dengan jalan sedikit mengangkang.

"Kenapa kakinya, Neng?" tanya Bik Kokom, saat Laili berada di dapur hendak menuangkan air ke dalam gelas.

"Ini, haidnya banyak, Bik. Jadi mau jalan seperti biasa tidak nyaman," jawab Laili terpaksa berbohong.

"Oh, ya sudah. Saya mau ke atas dulu, bawakan ini buat Tuan." Bik Kokom memperlihatkan nampan yang di atasnya ada dua cangkir teh hangat.

"Biar saya saja, Bik. Sekalian saya naik." Laili mengambil nampan dari tangan Bik Kokom.

"Tumben rambutnya digerai, Neng? Cantikkan begini," komentar Bik Kokom sambil memegang ujung rambut Laili.

"Tadi pagi habis keramas, Bik. Belum benar-benar kering," jawab Laili dengan wajah malu.

"Oh, keramas. Mmm ... Masa sih? He he he ...." goda Bik Ko

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
dasar pembantu tolol ceroboh. ngangkang aja mampunya
goodnovel comment avatar
Septi Rahayu
lha wong gak isoh iklas ko Yo sok2 nyuruh suami nikah lagi non jadi gitu to
goodnovel comment avatar
khalila azizah
tuh..kan..klo blm bisa ikhlas jgn suruh suami nikah lg..mana yg kedua msh muda, gesit. bohay n enggak sakit2an... klo yg namanya laki2 pasti lbh syur sm yg daon muda la 😁😁apalagi da di halalin...ya gasss teroosss...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status