Share

27. Kesedihan Laili

Bu Gyta; wali kelas Laili hanya bisa memandang punggung Laili yang masih saja naik turun. Seharian ini, Laili hanya menangis dan menangis. Bahkan ia tidak mau makan, minum pun hanya sedikit sekali. 

Sejak tahu dirinya hamil, Laili murung. Entah apa yang dipikirkannya, hingga tak mau bersuara. Sedari tadi hanya meremas-remas perutnya dengan gemas, sambil sesegukan.

"Masih belum mau makan, Bu?" tanya perawat yang kebetulan visit pagi ini.

"Belum, Sus, sudah dari semalam," jawab Bu Gyta terlihat sedih.

"Kenapa tidak hubungi keluarganya saja?"

"Laili melarang saya, ada masalah keluarga, Sus."

"Oh, ya sudah. Mbak Laili, dimakan buburnya ya, kasian bayinya," pesan suster pada Laili sebelum suster pamit keluar ruang perawatan sederhana.

"Saya lebih kasihan lagi kalau dia lahir, Sus. Mau saya kasih makan apa bayi saya? Mau di mana kami tinggal. Apa kami akan jadi gelandangan?" ujar Laili tiba-tiba membuat suster dan Bu Gyta menoleh.

"Kena

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Watini Watini
anak dan ibu sama2 calon penghuni neraka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status