Share

Hampir Saja

"Jadi, apakah calon istri saya yang kedua cantik?" goda Husein. Hmm sepertinya dia belum jera dengan segala ancaman Reynata. Masih saja punya nyali untuk menggoda istrinya itu.

"CANTIK BANGET!" setelahnya Reynata dengan segera mengambil bantal dan memukulkannya ke arah Husein.

"Eh udah berani sekarang pukul-pukul?"

Tidak, Husein tidak marah melainkan gemas karena istrinya itu semakin berwajah merah padam.

"Habis akang ih, jangan bahas lagi ah. Rey jengkel, kesel, marah, sedih, terlebih apaan dia bilang 'jangan marah sama calon suami saya' Dan akang tau? Akang diem aja ditarik-tarik sama dia." cecar Reynata yang kembali mengulang momen cemburunya itu. Padahal itu benar-benar hanya mimpi. Tidak terjadi apapun pada rumah tangga mereka, dan Husein sudah kembali padanya tadi sore.

Setelah isya, Reynata memutuskan untuk tidur lebih dulu karena rasa lelahnya setelah menemani anak-anak santri lomba karikatur antar sekolah menengah atas. Dan mimpi itulah yang Rey dapatkan dari rasa lelahnya.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status