Share

Bernegosiasi Ulang

"Halo Pak Lutfi, tadi ada telepon ya?" Nada bicara ini, sengaja aku bikin seperti sedang meledek.

"MasyaAllah Bu, hampir aja saya ikut tidur di dalam sel, gara-gara ponsel saya disita sama seseorang. Bisa dihitung kan, berapa panggilan masuk ke nomor Ibu?" Ini, antara aku pengen ketawa atau sedih sih, soalnya aku merasa sedang melucu dan menyedihkan dalam waktu yang sama.

"Saya tahu Pak, ponsel saya sampai panas. Hampir meledak!"

Dia terkekeh lirih, "bagaimana Bu? Apa yang terjadi? Tadi ketika ibu meminta video rekaman CCTV, tidak ada kabar lagi hingga malam ini. Ibu baik-baik saja, kan?" Pertanyaan dari Pak Lutfi rasanya gak bisa aku jawab dengan cepat. Dikatakan aku baik-baik aja, dari mana? Hatiku hancur lebur!

Tapi mau bilang aku kenapa-kenapa, pasti akan mengkhawatirkan keluarga semua termasuk Akang. Aku gak mau nambah-nambah beban buat mereka!

Biarin lah, untuk kali ini aku yang mengalah. Ingat tidak? Saat-saat pertama menikah, betapa besar pengorbanan Akang yang selalu mengalah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status