Beberapa waktu berlalu dan akhirnya Helga maupun Cindy pun berhenti mengejar Andrew dan Jacky. Mereka sudah bertobat dan merasa malu luar biasa sampai tidak berani menunjukkan wajah mereka lagi di depan Andrew dan Jacky. Bagaimana tidak malu kalau setiap kali mereka berniat mengerjai Eleanor dan
"Lain kali jaga ucapanmu, Zara!" "Mana aku tahu kalau wanita itu adalah kakaknya Sena yang sudah meninggal!" "Ck, berdoa saja agar Sena tidak pendendam, kalau Sena mengatakan ini pada Jacky, habislah kau!" Eleanor dan Zara terus berbisik saat mereka melangkah di belakang Sena di mall itu. Su
Seorang wanita muda melangkah dengan penuh percaya diri keluar dari pintu kedatangan international hari itu. Wanita dengan rambut panjangnya itu langsung menjadi pusat perhatian, tapi ia mengabaikan semuanya karena ia datang dengan satu tujuan yaitu menyelesaikan masalah lama yang masih mengganjal
Terkadang Sena berpikir bahwa menjadi orang baik dan menjalani kehidupan dengan baik saja sudah cukup untuk membuat hidup kita selalu bahagia dan mendapatkan rejeki yang selalu lancar. Namun pada kenyataannya, tidak semua hal di dunia ini bisa berjalan seperti itu. Atau mungkin memang yang namanya
Xander hampir tidak bisa mempercayai penglihatannya saat ia melihat istri dari Pak Okta. Bahkan jantungnya sudah berdebar tidak karuan melihatnya. Hal yang sama dirasakan oleh Andrew yang tidak menyangka kalau Miranda akan berani kembali lagi kemari setelah sekian lama pulang ke Paris. Bahkan
Pertemuan di ruang rapat Maxima benar-benar menegangkan pagi itu. Kedua belah pihak yang awalnya masih baik-baik saja mulai ngotot mempertahankan posisinya masing-masing. Miranda pun terus menatap Xander yang saat ini urat lehernya sudah tercetak jelas. Sungguh, Miranda sudah sangat membenci Xan
Xander langsung menegang sambil mengepalkan tangan mendengar syarat dari Miranda. "Brengsek kau, Miranda! Ternyata kau memang Miranda yang dulu!" geram Xander. Miranda pun menaikkan alis mendengarnya. "Apa ada yang salah dengan ucapanku? Aku adalah wanita yang sangat fair. Walaupun aku sudah p
"Jadi apa kau senang, Sayang? Akhirnya kita berhasil menuntut Maxima Construction dan membalaskan dendammu," tanya Okta malam itu saat ia dan Miranda sudah berada di ranjangnya. "Hmm, tentu saja aku senang, Sayang," jawab Miranda sambil masuk ke pelukan suaminya. Miranda menceritakan pada Okta