"Kau membawa alat tespeknya, Zara? Berikan padaku!" Zara segera masuk ke kamar Eleanor sambil membawa beberapa alat tespek yang dipesan oleh Eleanor. Sungguh, Eleanor merasa tubuhnya lemas dan ia terus mual. Eleanor sudah terlambat datang bulan dan Eleanor mengalami semua gejala kehamilan sepert
"Selamat atas kehamilannya ya, Pak, Bu! Lihatlah, yang bulat ini adalah kantong kehamilannya, yang kecil di dalam ini adalah kantong makanannya, dan say hello pada janin mungil di dalam sini!" Andrew dan Eleanor langsung pergi ke dokter kandungan keesokan harinya untuk memeriksakan kandungan Eleano
"Menikahlah denganku, Ele!" Satu minggu berlalu dan Eleanor pun dikejutkan dengan lamaran Andrew. Mereka sudah duduk berdua di sebuah restoran malam itu dan Andrew mendadak berlutut di depan Eleanor sambil menyodorkan cincin yang begitu indah sampai Eleanor langsung menutup mulut dengan tanganny
Semua anggota keluarga menyambut baik lamaran Andrew pada Eleanor. Kedua orang tua Eleanor pun makin menyukai Andrew, sedangkan Xander dan Sena pun ikut bahagia mendengarnya. "Sekali lagi selamat ya, Andrew! Selamat karena kau akan segera menikah!" seru Sena sumringah. "Haha, ya, Sena! Segera! A
Dua bulan berlalu sejak lamaran Andrew dan persiapan pernikahan pun akhirnya selesai dilakukan. Semua orang pun begitu antusias menyongsong hari bahagia itu, terutama sang calon pengantin, Andrew dan Eleanor. Di umur kehamilannya yang sudah memasuki empat bulan lebih, perut Eleanor masih rata ka
"Kau gagah sekali, Andrew!" Xander menatap bangga pada Andrew yang sudah memakai setelan formalnya hari itu. Hari ini adalah hari yang spesial bagi Andrew dan Eleanor karena hari ini mereka akan mengikat janji suci pernikahan dan semua orang sudah begitu menantikan hari ini. Perasaan Xander pu
Acara pernikahan akhirnya dimulai dengan Andrew yang akhirnya memasuki venue acara. Para tamu undangan pun langsung berdiri menyambut sang mempelai pria. Andrew pun langsung tersenyum dan mengangguk menatap semua orang. Beberapa orang bersahutan mengucapkan selamat untuk Andrew dan Andrew pun me
"Jangan bertingkah seperti perawan!" "Tidak! Hentikan! Aku bukan Giana! Kau salah orang!" Sena menangis begitu pilu saat seorang pria bengis terus menghentakkan tubuhnya di atas tubuh Sena. Sena terus mendorong tubuh pria itu, tapi tenaganya sudah habis untuk melawan sampai kini ia hanya bisa mer