"Baju ini cantik sekali, Andrew! Oh, aku sudah membayangkan putri cantikku memakai baju ini nanti!" Eleanor berseru senang saat menyusun beberapa baju di kopernya malam itu. Sebagai persiapan melahirkan, mereka sudah menyiapkan dua buah koper. Yang satu untuk baju Eleanor saat rawat inap dan ya
"Welcome home, Baby Au ...." Semua orang bersorak gembira menyambut kepulangan Aurora Sagala, bayi perempuan cantik dari Andrew dan Eleanor. Adrianna dan Moreno pun terlihat begitu gemas melihat Aurora sampai mereka terus berteriak sambil mengulurkan tangannya ingin menyentuh adiknya itu. Xand
Tidak ada kesedihan yang abadi. Kesedihan itu hanya sementara dan setiap malam yang gelap pasti digantikan dengan pagi yang cerah. Seperti Tuhan yang selalu menjanjikan pelangi setelah hujan dan Sena selalu percaya akan kebesaran Tuhan. Sungguh, Tuhannya tidak pernah ingkar janji karena setelah se
"Jangan bertingkah seperti perawan!" "Tidak! Hentikan! Aku bukan Giana! Kau salah orang!" Sena menangis begitu pilu saat seorang pria bengis terus menghentakkan tubuhnya di atas tubuh Sena. Sena terus mendorong tubuh pria itu, tapi tenaganya sudah habis untuk melawan sampai kini ia hanya bisa mer
Sena tidak pernah benar-benar ingat bagaimana ia bisa tiba di rumahnya malam itu. Yang bisa Sena ingat hanyalah dirinya menangis sepanjang perjalanan dan ia mulai berhalusinasi seolah semua orang menatapnya jijik dan mencemooh dirinya yang kotor.Sena pikir, malam kelamnya sudah berakhir begitu ia t
Sena menatap kosong ke salah satu sudut kamarnya malam itu. Rasanya hampa sekali, semuanya mendadak hilang dalam semalam. Kehormatannya dan juga rumahnya. Sena pun tertawa sambil menangis dengan sangat frustasi di sana. Sena jijik pada dirinya. Bahkan, setelah Sena mandi dan menggosok tubuhnya samp
Xander menyeringai menatap wajah cantik Sena yang nampak lebih fresh pagi itu. Walaupun masih ada bekas sembab di sana yang menandakan wanita itu baru saja menangis semalaman, tapi hal itu tidak mengurangi kecantikan Sena sama sekali. Bahkan, Xander sampai memicingkan mata menatap sekali lagi wajah
Sena masih menggeram begitu kesal dan frustasi setelah menutup telepon dari Xander. Sena ingin berteriak, mengumpat, dan menangis lagi, tapi mendadak ia teringat kalau Hansel akan menjemputnya dan ia harus terlihat bahagia. Cukup lama Sena menenangkan dirinya sebelum akhirnya ia memutuskan ke toile