Share

Bab 30

"Karena apa?" tanya Nana tidak sabaran, karena Thomas sengaja menggantung kalimatnya.

Thomas tersenyum, seraya mengacak puncak kepala Nana, begitu melihatnya sangat antusias.

"Karena paman sudah terbiasa, usia kami hanya berbeda dua tahun, jadi sejak kecil kami bersikap layaknya teman," jelas Thomas.

"Pasti menyenangkan punya teman bermain sejak kecil, tidak seperti Nana hanya punya, Mickey, Minnie, dan Pusy," jelasnya menyebut beberapa nama boneka miliknya.

'Sebentar lagi, kamu pasti tidak merasa kesepian lagi. Karena ibumu akan melahirkan banyak adik," batin Thomas.

Lalu, pria itu-pun tersenyum saat membayangkan akan ada makhluk-makhluk kecil berlarian di rumahnya.

"Kenapa tiba-tiba paman tersenyum, apa paman sakit?" tanya Nana.

"Heem!"

Thomas berdehem, sambil menegakkan posisi duduknya.

"Tidak, kamu tenang saja, paman masih sehat," celetuknya.

"Hihi .. paman lucu."

Melihat Nana terkikik geli, Thomas kembali tersenyum.

'Kamu begitu menggemaskan, Na. Tidak heran, jika Bram yang sel
Damaya

Dukung author dengan gem ya sayang, terima kasih sudah mengikuti cerita ini hingga sekarang, miss you.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status