Share

Buka mulut juga

"Ma-Mama tak bisa tuduh Papa sembarangan. Mama ada bukti apa?" Om Warisman kelabakan super kaget.

"Kalau tidak benar, kenapa Papa gugup dan ragu seperti itu? Hah?" Tante Yoesita kini menyerang suaminya dengan beberapa kalimat pertanyaan. Bagus, Tante.

Aku dan Feri menyaksikan persitegangan mereka. Bukan tak sopan, tapi kami butuh segala bukti-bukti dan sebagainya.

"Mah, tapi ini ada apa? Kok ada mereka? Malu, Mah, jangan bertengkar di depan mereka. Dan kenapa mereka kesini?" Masih tanda tanya dengan adanya kami diantara mereka. Keringat dingin pria berusia sekitar empat puluh tiga tahunan itu bermunculan.

"Inget ya, Pah. Sekali Papa tak jujur. Kali itu juga Papa, Mama tendang dari rumah ini. Biar Papa sekalian jadi gelandangan." Tante Yoesita mengancam. Ia nampak mengumpulkan seluruh energi untuk menghantam Om Warisman.

Om Warisman menggaruk bagian pelipis menyeimbangkan suhu tubuhnya yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nyaprut
kalau mau buat aurel ganjen ganjenan itu kalau masalah nya udah selesai ribet amat sih ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status