Share

Dapatkah maaf dari Arjuna

"Aurel? Ngapain kamu kesini?" Dengan raut wajah tak enak Arjuna menghampiriku yang sedari tadi menunggunya. Sembari kedua telapak tangannya angkuh merogoh bagian saku celana putih yang ia kenakan.

"A-aku mau bicara." Gugup dan beberapa kali meneguk liur. Dia makin mendekat. Tatapannya bagaikan anjing yang melihat kucing. Sinis. Siap menghantam. Aku yang sudah berdiri pun lumayan ketakutan.

"Gak ada waktu." Ia jawab ketus. Bilang tidak ada waktu tapi menghampiri.

"Kalau gak ada waktu, untuk apa kamu tanyakan perihal orang yang ingin ketemu kamu tadi sama staff kamu. Itu artinya kamu ada waktu dan akan mempersilahkan tamu kamu bertemu, kan?" cerocosku. Kami saling bertaut pandangan yang tak enak. Sesekali matanya mendelik. Kalau bukan karena ingin pinta maafnya, aku malas datang menemuinya. Pasti Om Almarhum pun disana kesal melihat kami yang masih bermusuhan karena kepergian dirinya. Bagaimanapun juga hati ini belum tenang.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status