Share

Disangka Calon Mantu

Like + Komentar  = Lanjut

***

Baru sampai di depan rumah benda pipih milikku sudah berdering saja. Segera kurogoh benda itu dari tas kecil yang belum juga terselendang di bahu.

Nomor yang masuk tak kukenal, namun aku segera mengangkatnya siapa tahu ada hal penting. Dan itu mungkin dari kantor.

"Ya? Hallo? Assalamualaikum?"

Sejak beberapa kali mendengar kesantunan mereka yang mengucap salam sebelum bicara, aku jadi terbiasa. Sempat malu kepikiran betapa buruknya hidup ini.

"Waalaikum salam. Aurel? Ini Tante Sandra."

Deg!

Baru saja kaki melangkah ke tangga untuk menginjak lantai rumah, aku sudah kaget. Seketika teringat dengan omongan Feri tadi. Kalua ibunya akan meneleponku.

Dan benar saja!

Kugigit ujung bibir bawah. "Em? Ya, Ta-nte?" jawabku gugup. Jauh di lubuk hati ini sa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status