Share

34

"Makasih loe udah jemput adik gue. Dan gue berterima kasih karena loe udah lindungin adek gue." Itulah kalimat yang diucapkan Arjuna dengan nada lembut sambil terus mengelus mahkota Tania yang terurai sebahu.

Liur ini spontan terteguk. "I-iya, sama-sama," jawabku merendahkan kepala. "Maaf kalau lagi-lagi aku bawa masalah. Tadi entah mengapa aku lewat sekolah Tania, dia lagi nunggu taksi dan aku menawarkan diri untuk mengantar adik kamu pulang." Aku bicara dengan hati-hati. Tania masih memeluk erat kakaknya itu.

"Iya, gue ngerti. Gue juga tahu dari Tania, tadi di telepon Tania sempat jelasin dan kasih tahu kalau kalian ada disini dicegat oleh penjahat." Arjuna bicara lagi dengan nada yang sama. Tak angkuh jumawa menuding seperti apa yang kupikirkan. Karena tadi dia sempat menatapku dengan emosi. Ternyata dia mengerti juga. Mungkin belajar dewasa dari Tania.

Tapi kok Arjuna ngo

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status