Share

Skenario penyanderaan

Aku harus bisa tenang. Orang itu tak akan menjahati Simbok. Itu hanya gertakkan dia saja supaya aku cepat bawa uang untuknya.

Nafas ini coba kuatur.

Tudt ... tudt!

Aku makin kaget. Nomor rumah sama sekali tak bisa di hubungi. Apa mereka semua terancam bahaya? Tapi mana mungkin? Untuk masuk ke dalam rumahku saja perlu menghadapi dua orang security. Kenapa bisa Simbok di culik? Apa dia sedang belanja?

'Mbok, aku bilang juga apa! Jangan belanja sendiri!'

Aku sudah panik. Apalagi teringat dengan tragedi kecelakaan Almarhum Om Yudi. Semuanya kembali terngiang di memori.

Feri? Ya, aku berusaha menghubungi dirinya untuk membantuku menyelesaikan semua ini. Dia nampaknya sudah ahli. Dia pasti punya ide brilian untuk penyandraan ini.

Segera kututup layar laptop dan pergi meninggalkan ruang kerja. Aku benar-benar panik. Takut sesuatu yang buruk terjadi pada Simbok.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status