Share

63. Penguntit

“Kok bisa?” tanya Atira sambil melihat ke arah ban yang memang betul-betul kempes. “Bukan nginjek sesuatu gitu?” tanya Atira lagi. Kali ini Zafran sudah menyelesaikan teleponnya.

“Lihat Tira, ada paku di sana,” tunjuk Zafran ke arah pojok pagar. Di sana memang ada paku yang cukup besar. “Aku enggak mungkin memundurkan mobil sampai ke pojok seperti ini. Kalaupun kempes alami, dia akan ngempesin bertahap. Enggak kaya begini,” ucap Zafran sambil menendang kesal ban mobil sportnya. Atira hanya manggut-manggut mendengarkan penuturan Zafran.

“Kalau benar, berani banget ya mereka berbuat kejahatan di dekat kantor polisi!” ucap Atira sambil menggelengkan kepalanya.

“Di kantor polisi juga berani, kalau memang otaknya udah dipepes,” ucap Zafran menanggapi celotehan Atira.

“Terus dimakan deh, emmhh... yummy!” sahut Atira sambil tertawa.

“Idih, otak sapi iya yummy,” ujar Zafran bergidik. Tawa Atira bertambah kencang saat Zafran mengatakan hal itu.

“Nah, itu d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status