Share

97. Bukankah Tadi...?

“Hey!” lirih suara perempuan.

“Kenapa Sayang?” tanya sang lelaki sedikit lebih keras.

Setelah itu, tak terdengar lagi suara mereka. Yang Atira dengar hanya bisik-bisik yang tak sampai di telinga Atira apa yang mereka ucapkan.

Biarlah, Atira memang sudah memejamkan matanya sedari tadi. Jadi, iapun melanjutkan aksinya sehingga kedua orang itu mengira bahwa ia tak mendengar apapun karena sedang tidur.

Tak lama, terdengar suara pintu dibuka dan ditutup dengan sangat pelan. Atira tak peduli, ia pun tetap menutup matanya. Percuma saja ia membuka mata karena ia tak bisa melihat apapun, juga siapapun.

Cekrekkk...

Beberapa waktu berlalu, terdengar derit pintu kembali terbuka.

“Eh, ada Neng Yasmin. Dari kapan di sini?” tanya bu Nurul dengan membawa harum kuah ayam kuning dari bubur yang ia bawa.

“Ah, Tante. Saya baru masuk ke sini,” jawab Yasmin tanpa ragu.

“Oh, neng Ati-nya udah tidur lagi,” keluh bu Nurul lirih.

“Kenapa Tante?” tanya Yasmin.

“Enggak, ini loh, Ati. Fajar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status