Share

Dilema

Aku masih duduk di sisi kasur Mas Dimas. Sibuk mengompres dahinya dengan perasaan yang campur aduk. Jika saputanganku sudah kembali dingin, maka segera kuangkat dari dahinya, lalu kurendam lagi dalam air hangat. Setelah kuperas lagi sedikit, saputangan itu kembali aku tempelkan ke dahinya. Begitu seterusnya kulakukan berulang kali hingga Mas Dimas akhirnya nampak lebih baik. Sudah tidak meracau lagi. Dan dapat tidur dengan tenang.

Setengah jam kemudian Mas Gilang datang kembali membawa obat penurun panas.

"Mas, saya mau pulang dulu ke kontrakan, mau buatkan bubur untuk Mas Dimas. Saya nitip tolong jagain Mas Dimas ya," pintaku kepada Mas Gilang.

"Iya, Ris. Biar aku tungguin masmu ini. Nanti jangan lupa bawain buburnya dua porsi ya, sekalian buat aku juga, hehehe," jawab Gilang sembari terkekeh.

"Oke, Mas Gilang," jawabku sambil menyunggingkan senyum.

Bergegas aku meninggalkan kamar Mas Dimas menuju rumah kontrakan dengan langkah tergopoh-gopoh.

"Assalaamu'alaikum, Bu .... " Kubuka pin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status