Share

Sepandai-pandainya Tupai Melompat ....

Riris masih terhenyak mendengar pertanyaan yang tiba-tiba meluncur begitu saja dari ibunya Bagas. Dia bingung harus menjawab apa. Sedangkan Bu Bimo masih memandang lekat gadis itu seolah sedang menanti sesuatu yang amat diharapkannya.

Momen seperti itu membuat gadis kelahiran Solo itu tersipu malu. Bu Bimo memegang punggung tangan Riris yang diletakkan di atas meja, di usap-usapnya pelan, masih terus menunggu jawaban dari Riris.

"Mmm, saya ... tidak berani menjawab pertanyaan Ibu, saya takut, Bu," jawab Riris dengan suara pelan.

"Loh, memangnya kenapa? Kok takut? Sama ibu jangan merasa takut dan sungkan ya, anggap ibu ini juga seperti ibumu sendiri," pinta Bu Bimo.

"Saya ... saya takut memiliki rasa itu sebelum adanya sebuah ikatan yang telah menghalalkannya, Bu. Saya tidak berani memaknai apa yang saya rasakan, Bu. Mohon maaf." jawab gadis berjilbab biru itu sembari menunduk, kedua pipinya merona karena malu.

Bu Bimo tersenyum melihat jawaban dan ekspresi wajah Riris. Wanita paruh ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status