Share

24. Amplop kejutan

"Aku pengin dipijit. Kakiku pegal sekali, Mas." Aku merajuk manja sambil memegangi kaki.

"Ih, tumben nih istriku yang satu ini manja amat."

"Ya sudah kalau nggak mau, sana! Sana! Pergi ke ketiak Kartika sana!"

"Iya, iya, mulai deh ... nggak usah mancing-mancing. Ayo kamu berbaring biar kupijit."

"Aku pun berbaring dan dipijit Mas Fikri tapi baru 1 kaki yang dipijit dia terlihat terus menguap."

"Ra, habis minum susu kok ngantuk berat ya. Benar kata Kartika, katanya kalau habis minum susu pasti teler." Awas saja kamu Kartika, akan kukasih pelajaran sudah memberiku obat tidur.

Dan sekejap, Mas Fikri sudah terkapar di sampingku tak ingat apa-apa. Saatnya aku akan lihat keadaan Kartika di handphoneku.

Dia tampak sedang bersolek di depan kaca memakai lingerie warna merah. Menantang sekali. Dasar perempuan penggoda. Penampilannya seperti pelac** saja.

Ternyata selama ini dia yang sengaja memberiku obat tidur di susu supaya bisa menguasai Mas Fikri. Sekarang rasakan, Kartika, senjata makan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status