Share

Adrenalin

"Yakin mau nurutin kata papa kamu?" Kuputar badan gelas berkaki dalam pegangan, mengamati kurusnya benda dari kaca ini ketika menampung cairan keemasan biar aroma khasnya sesuai. Tetap aja, buatku semua alkohol rasa dasarnya sama. Pahit begitu sampai kerongkongan.

"Enggak pasti. Tergantung kamunya aja lagi, Bra." Caca yang bersandar pada kursi besar di hadapanku meneguk isi gelasnya sekali tandas. Enggak biasanya. Aku sangat mengenal Caca yang menghindari alkohol, kecuali sedang menghadapi masalah, lagi.

Bagian mana sih dari kalangan kami yang enggak punya masalah? Lahir aja udah salah. Syukurnya Mama bukanlah sosok yang akan membuangku meski tahu memiliki aku enggak bakal ngasih perubahan buat hubungannya sama Ayah, kecuali kalau Ayah memenuhi janjinya setelah pertemuanku dengan Caca kali ini.

"Pernikahan buatku ... terlalu mengikat." Gadis ini berdiri, mengitari kursi layaknya penari balet yang terus berputar-putar. Fix, dia mabuk. "Pergerakanku seperti dibatasi dengan berbagai norma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status