Share

Rasa Bersalah

Aya berdiri mantap ketika aku berbalik melihatnya. Tatapan tajam itu sangat aku kenali, penuh dengan dendam.

Aku enggak takut, hanya saja ketika amarah mengambil alih emosi, mungkin saja bagi Aya melakukan hal berbahaya lagi.

Ya Tuhan! Terlibat dengan tiga wanita bermasalah saja sudah membuatku terus mengeluh.

"Kamu bicarain apa, Ya?" Tidak sanggup aku berteriak, hanya mencicit lemah.

Aya benar, aku selalu membawa sarung pengaman dulu, ketika Nanda belum menunjukkan tanda kehamilannya dan memilih menggugurkan kandungan.

"Pikir aja sendiri!"

Aya bahkan tidak menjawab maksud dari kecurigaannya, aku jadi enggak tahu sejauh apa informasi yang dimilikinya. Mungkin nama atau tempat dia memergoki atau mengawasi aku?

Bodoh! Enggak mungkinlah Aya membongkar penyamaran dengan mudah kalau bisa mendapat bukti yang lebih banyak.

Dia menendang kursi yang tadi diduduki hingga besinya bertabrakan dengan kaki meja kabinet.

"Aya!" panggilku ketika Aya memilih menuju kamar kami. "Aku bicarain kamu! Ken
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status