Share

BAB 43 - SAKIT

Mas, itu ada apa? Kenapa banyak orang?" tanya Queenza yang penasaran saat melihat banyaknya orang di rumah.

"Oh, itu mereka lagi bahas lamaran," jawab Ervan dengan santai.

Langkah Queenza terhenti saat mendengar ucapan Ervan.

"Lamaran siapa?" tanya Queenza.

Ervan pun mengentikan langkahnya dan menoleh ke arah Queenza.

"Dimas sama Niki, masa lamaran ibu sama ayah. Kamu itu ngaco, pake nanya lagi," ucap Ervan.

Queenza diam untuk beberapa saat. Jantungnya berdebar dengan cepat. Ada rasa sakit di dalam hatinya. Namun, dengan cepat ia mengenyahkan rasa itu. Dan terus berpikir jika ini yang ia mau.

Queenza tersenyum pada Ervan dan memeluk lengan Ervan.

"Maaf, aku terkejut aja. Bukannya mas Dimas menolak ya?" tanya Queenza yang juga penasaran dengan apa yang sudah terjadi. Apa iya Dimas menerima lamaran itu.

"Entahlah. Tadi ibu di sini heboh saat mendapatkan kabar kalau Dimas mau melamar Niki. Bahkan ia lupa jika mencari menantunya yang lagi hilang." Wajah Ervan terlihat kesal saat bercerita.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status