Share

Mulai menaruh simpati~

Entah sudah ke berapa kalinya Safira menggerutu hari ini. Semenjak Kai menemuinya di Kafe, sampai detik ini di apartemen lelaki itu. Harusnya, dia kini sudah berada di Bar untuk bekerja. Namun, Kai melarangnya pergi dengan alasan yang menurutnya tidak masuk akal.

"Padahal dia lagi seneng-seneng sama cewek lain. Bisa-bisanya gak ngebolehin aku berangkat kerja. Ck! Apa, sih, maunya dia?" Mulut Safira mengerucut sambil berguling-guling di atas kasur—mencoba mengusir rasa bosan yang melanda.

Sejak tiba, dia sama sekali tidak keluar kamar— dikarenakan malas jika harus menyaksikan kemesraan dua sejoli di ruang tamu.

"Ngapain juga, Kai ngajak itu cewek! Seenggaknya dia bisa mikir kalo ada manusia di apartemennya ini." Safira bangkit dan duduk bersila sambil mengembuskan kasar napasnya. Meraup wajahnya berulang kali, lalu menyambar ponsel di atas nakas samping tempat tidur.

Ternyata, ada banyak sekali pesan dari Lolita yang menanyakan perihal Safira yang tidak berangkat malam ini. Safira pu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status