Happy Reading Semuanya!Sudah dua Minggu berlalu semenjak Eva berpamitan pada dirinya untuk kembali ke luar negeri membawa anaknya, ia tidak pernah absen untuk menghubungi orang tercintanya. Jadi, pemulihan dirinya begitu cepat bahkan sudah kembali berkutat dengan pekerjaan.Sengaja dalam dua hari ini ia tidak menghubungi Eva karena sekarang dirinya berada di bandara menuju rumah orang tercintanya dan bertemu dengan jagoannya. Tentu dengan Rendi yang menjadi kaki tangannya sekarang sampai rekan sahabat dekatnya sembuh total, meskipun kenyataan kesembuhannya sangat kecil.“Tuan, nyonya Eva saat ini berada di rumah sakit. Saya dengar jika Kevin sedang kritis di rumah sakit,”Zaidan menatap Rendi dengan tatapan tidak percaya, orang kepercayaan sekaligus teman terdekatnya dalam keadaan kritis seperti ini.“Ansell? Ansell dimana?” tanya Zaidan.“Tuan muda Ansell saat ini di jaga oleh kerabat Nyonya Eva di rumahnya,”jawab Rendi sembari menatap layar ponselnya sembari memastikan informasi ya
Happy Reading Semuanya! Jika ini adalah mimpi, maka jangan ada yang membangunkannya. Ia bahagia dalam posisi seperti ini, amat sangat bahagia. Ketika membuka matanya, orang yang dilihatnya adalah orang yang ia sukai dan dikagumi serta anak mereka hadir di sela-sela hubungan mereka. Entah siapa yang memulai atau entah siapa yang membuat ide seperti ini. Mereka tidur dalam satu ranjang lagi setelah sekian lama, Eva tidak pernah melihat lagi wajah Zaidan yang tertidur manis. Apalagi bayangannya ketika Zaidan mengecup bibirnya. Kepalanya menggeleng, ia gila dan sangat gila. "Kamu sudah bangun?" suara serak dari lelaki di depannya tampak terdengar di telinga Eva. Eva sama sekali tidak menjawab, tatapannya hanya fokus kearah lelaki yang kini tersenyum manis seraya bangkit untuk duduk menghadap Eva. Lelaki dengan wajah tampan itu tampak mengecup kening Eva dan membuat perempuan yang di kecup tampak memejamkan matanya membiarkan bibir Zaidan untuk menempel di keningnya. "Semalam Ansell
Happy Reading Semuanya!“Bagaimana dengan saran makanan yang aku kasih? Suka?”Zaidan mengeraskan rahangnya memandang Eva tengah berbincang dengan lelaki lain selain dirinya dan faktanya adalah kalau lelaki itu mantan kekasih dari orang kecintaannya. Menambah darah saja.Tangannya yang sedang menggendong Ansell tidak bisa berlaku banyak, ia tidak ingin menyakiti bayi gembul di pelukannya sekarang ini. Kedatangan Logan tidak membawa kebahagiaan untuk dirinya.“Memang sangat bagus rekomendasi dari kamu, apalagi pas makan dengan view yang seperti itu. Seharusnya kemarin kamu ikut sama aku, pemandangannya memang sedang cantik. Memang enggak perlu di ragukan lagi saran kamu,”Eva mengangguk membenarkan perkataan dari Logan, memang ia merekomendasikan tempat dirinya pergi dengan Daniel berdua. Ia sangat menyukai tempat itu. Jika dirinya suka pasti orang lain juga akan merasakan hal yang sama.“Cih! Bahasa apa itu 'Aku-Kamu'. Kemana bahasa kalian yang gue dan lo, menyebalkan sekali.”gumam Za
Happy Reading Semuanya!!Malam ini Eva memilih untuk tidur di ruang tengah, tidak dalam satu ruangan dengan Zaidan. Ia tidak tahan dengan bau alkohol yang keluar dari tubuh Zaidan, perempuan itu juga kapok membuat Zaidan cemburu buta.“Eva,”Merasa namanya di panggil membuat perempuan ibu satu anak itu menoleh menatap lelaki dengan pakaian berantakan disana.“Mas kenapa bangun?” tanya Eva.Lelaki itu tidak menjawab, tatapannya mengarah pada Eva yang memang belum kunjung tidur meskipun jam sudah menunjukkan pukul 3 dini hari. Tidak ada yang mengusiknya, anak pintarnya tahu kapan waktunya menyusu atau tidak. Hanya saja ia tidak bisa tidur meskipun di rumah sendiri ataupun alasan konyol seperti bau alkohol.“Apakah kamu bisa membuatkan sup pengar untuk Mas?” tanya Zaidan “Euhmm... aku akan membuatkannya untuk Mas,”jawab Eva.Zaidan meninggalkannya menuju toilet, mungkin lelaki itu tahu jika tubuhnya memang memiliki aroma alkohol. Sudahlah, ia harus membuat sesuatu untuk menghilangkan pe
Happy Reading Semuanya!Daniel tidak sanggup melihat lelaki yang dulu masih terbaring lemah di rumah sakit, bahkan menangis keras saat kepulangan dirinya dengan Eva. Kini berada di depan matanya, tampak sehat dan bugar seperti manusia pada umumnya. Lelaki dengan wajah tampan itu tidak sanggup jika Zaidan mengetahui alasan sebenarnya dan apa yang terjadi dengan kehidupan orang yang masih di cintai lelaki itu.Secara tidak langsung ia tidak menempati janjinya.Secara tidak langsung ia membuat hati orang yang dicintai lelaki itu terluka."Bagaiamana kabarmu?" tanya lelaki yang sejak tadi mencuri perhatiannya."Baik, seperti yang anda lihat."Zaidan menghela napas pelan dan menatap lelaki yanga da di depannya tampak gugup, ia tidak bisa menanyakan langsung karena takut Eva akan mengamuk atau malah membuatnya di usir dari rumah. Tidak terlihat selama dua minggu lebih, kini ia tahu apa alasan lelaki itu tidak kunjung ke rumah."Sepertinya Anda tidak menempati janji untuk membahagiakan orang
Happy reading semuanya!Mereka akan menghabiskan waktu di villa tempat biasanya para selebriti beristirahat, ia ingin Eva melakukan refreshing dan membuat cinta yang baru dari dirinya. Tapi bagaimana mungkin mereka menghabiskan waktu bersama jika mereka memiliki suatu rahasia seperti ini.Tatapan mata Zaidan hanya mengarah pada Eva yang ada di sebelahnya sembari memperhatikan Ansell di pelukannya. Ia menyimpan segudang pertanyaan dan Zaidan ingin jika Eva akan menjawab perkataannya dengan jujur.Perempuan yang di tatap itu pun hanya memasang wajah bingung pada Zaidan, lelaki yang menjadi mantan suaminya terlihat memiliki segudang pertanyaan untuk dirinya. Apa sebenarnya yang diinginkan oleh Zaidan sampai inten sekali melihatnya.“Kenapa?” tanya Eva.Tidak ada sahutan,“Kenapa mas Zaidan melihat aku begitu?”desak EvaZaidan menghela napas pelan memandang perempuan yang ada di depannya itu, ia sama sekali tidak mengerti dengan Eva."Apa kamu enggak mau jujur sama Mas?" tanya Zaidan den
Happy Reading Semuanya! "Kamu juga berhak bahagia entah apapun itu Eva," Tatapan mata Eva mengarah pada mantan suaminya itu, ia tahu jika dirinya berhak untuk mendapatkan kebahagiaan. Tapi Eva sendiri tidak tahu defini bahagia itu seperti apa, ia merasa sudah cukup memiliki Ansell di sisi kehidupannya sekarang ini. Tidak ada yang berubah. "Kamu berhak bahagia dan mas akan menciptakan kebahagiaan baru itu Eva, bisa enggak kalau kamu percaya sama Mas? Mas memberikan kamu jaminan kebahagiaan, semua luka yang sudah kamu alami dan lewati akan mas ganti dengan senyuman manis. Kebahagiaan keluarga kecil kita," ungkap Zaidan sembari mengecup kening Eva yang hanya terdiam. Perempuan cantik itu menahan air matanya, apakah ia bisa hidup bahagia kembali dengan Zaidan setelah lelaki itu sendiri yang membuatnya terluka parah bahkan melarikan diri seperti sekarang ini. "Apakah ucapan mas bisa aku percaya untuk kedua kalinya?" tanya Eva Kepala Eva mengangguk, "Ya... kamu bisa percaya itu sayan
Happy Reading Semuanya! Zaidan benar-benar menjadi ayah yang didambakan oleh banyak orang, tatapan matanya tidak lepas dari Eva yang tampak memotret keduanya. Bayi mungilnya yang semakin gemuk berada di gendongan ayahnya dan ketika ia mengambil gambar bisa-bisanya bayi itu tersenyum seolah mereka sedang menjalankan misi keluarga bahagia. Suasana tempat yang dikunjungi saat ini tampak lenggang, tidak terlalu banyak orang meskipun saat ini adalah waktu weekend. Ia tidak tahu apakah kekuasaan Zaidan ikut campur tangan dengan liburan mereka saat ini. "Kapan kamu akan pulang ke indonesia?" tanya Zaidan. "Mas, kita sudah bahas ini selama dua puluh kali dalam semalam. Aku akan kembali jika keadaan Mas Kevin sudah lebih baik dan aku lega, mas bisa menunggu sedikit lagi. Aku masih memiliki banyak hutang dengan Mas Kevin," jawaban Eva membuat Zaidan mengangguk meskipun tidak rela. Setidaknya Zaidan sudah memberikan pelayanan terbaik untuk sahabatnya itu. Tangannya menarik Eva untuk mende