Share

Nama Panggilan

"Jadi intinya, Pak Azman ini cemburu atau tidak?" Alih-alih menjawab, Anisa justru melontarkan pertanyaan juga.

Pertanyaan itu bagaikan anak panah yang tepat sasaran. Azman langsung membungkam mulut.

Kening Anisa berkerut kencang. Sudah menunggu selama tiga menit pun, tidak ada jawaban dari Azman. "Menunggu jawaban Bapak seperti membuang waktu. Sudahlah!" Anisa kesal. Bergegas melangkah lebih dahulu ke depan. Katanya mereka akan makan siang lagi di cafe Azman.

Seketika Azman tersadar, tetapi Anisa sudah tidak ada di hadapan. "Kalau saya cemburu, apa yang akan kamu lakukan?" Sontak langkah kaki Anisa terhenti. Perempuan itu berdiri sekitar dua meter dari Azman.

"Saya cemburu karena kamu istri saya. Dibandingkan yang lain, saya lebih berhak atas kamu!" tegas Azman dengan keyakinan penuh.

Kalimat itu terdengar dalam dan penuh arti. Mengingatkan Anisa tentang posisinya sekarang, walaupun Anisa sendiri tidak berpikir untuk pergi ataupun menjalin hubungan dengan lelaki lain.

Kedua kaki Azm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status