Share

Rambut yang Rontok

“Setelah itu jangan bilang kalau kau juga masih mencintainya,” lanjut Iren mengacungkan telunjuknya di depan wajah Hera. Hera menatapnya lurus.   

Tak mau menanggapi ucapan Iren, Hera menggeleng pelan. Kemudian mengusap wajahnya dengan sebelah tangan.

“Aku mau mandi. Habis itu mau ke rumah Bibi sebentar untuk mengambil pakaian gantinya Mentari,” ucap Hera bangkit dari duduknya. “Apa kau tidak akan masuk kantor hari ini, Iren?” tanya Hera.

Iren menggeleng. “Gama membebaskanku dari pekerjaan kantor hari ini. Dia mengerti kalau kau butuh aku selama Mentari dirawat.”

Hera terenyuh mendengar ucapan Iren barusan. Sejak dulu, Iren memang tidak pernah membiarkannya sendiri melewati setiap masalah. Begitupun sebaliknya. Hera selalu menggenggam tangan Iren selayaknya seorang kakak pada adiknya.

Tali persaudaraan di antara mereka sangat erat. Wajar jika Iren merasa kehilangan ketika Hera pergi tanpa ka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status