Share

69. Dua Pilar Cinta

“Pa,” rengek Raihan, “kalau Bapak gak izinin Rania tinggal di sini, Raihan bakal—”

“Jangan pernah berani ancam Bapak!” hardik Rojak sembari mendaratkan tamparan ke pipi Raihan.

Raihan yang tak siap seketika ambruk ke lantai. Ia setengah berbaring ke samping dengan tangan memegangi pipi.

“Raihan,” ucap Rania dengan suara serak. Satu kaki dan tangannya tanpa sadar maju ke arah pemuda itu. Di saat bersamaan, setetes air mata jatuh membasahi pipi.

“Cepat pergi, Rania. Pergi!” bentak Rojak sembari menunjuk pintu keluar.

Rania menyeka air mata, lalu bergegas keluar dengan terburu-buru. Gadis itu menoleh sesaat, kemudian berlari menuruni undakan tangga, menggilas halaman dengan air mata kesedihan. Sungguh, ia tak menyangka akan keluar dari rumah secepat ini.  

“Rania!” Raihan berteriak sembari berlari menyusul.

Melihat hal itu, Rania kian berlari lebih kencang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status