Share

72. Dua Pilar Cinta

Raihan melajukan kendaraan dengan cepat, meliuk-liuk bak ular yang tengah mengejar mangsa. Mobil dan motor di depanya ia salip dengan gerakan zig-zag. Kedua tangannya mengepal erat stang motor. Sungguh, ia benar-benar tak menduga jika Rumi dan Rosa berada di balik semua masalah yang terjadi padanya dan Rania.

Raihan berdecak kesal, berusaha menggumamkan lantunan istigfar dalam hati. Rasanya ingin sekali memaki Rumi dan Rosa hingga mulutnya berbusa. Akan tetapi, pemuda itu sadar jika tindakan itu sama sekali tak berguna. Sepanjang jalan, ia hanya bisa menahan kesal, mengeratkan pukulan. Ia sadar jika ia terlalu bodoh karena tak berusaha mencari akar masalah, lebih dahulu menghambakan hati dan pikir pada emosi. Entah harus puas atau kecewa, si pemerkosa malah mati lebih dahulu.

“Astagfirullah.” Raihan menggumam. Pemuda itu tak berani membayangkan bagaimana kondisi Rania saat tindakan tak senonoh itu terjadi padanya. Sebagai seorang suami, sebagai seorang lela

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status