Share

71 rumah

Di dalam perjalanan menuju rumah ibu mertua tiba-tiba Mas Rusdi bertanya kepadaku.

"Aku yakin mantan suamimu menelepon dan bertanya kepadamu tentang pernikahan kita. Apa dia terus-menerus mengganggumu seperti tadi?"

"Tidak tahu Mas, aku juga tidak menyangka akan berpapasan dengannya di lampu merah," jawabku kepada suamiku yang duduk di sebelah kananku.

"Semoga dia menyadari bahwa sekarang dimensi hubungan sudah berubah. Aku harap dia berbahagia dengan istrinya dan kita pun bisa fokus bahagia dengan anak-anak kita," ujar Mas Rusdi sambil menatap mataku dengan lekat, ketiga anakku yang duduk di belakang menggangguk dan menyetujui perkataan Abi mereka.

"Bahkan kami pun tidak mau menjumpai ayah lagi, agar tidak perlu ada luka lama yang tergores kembali. Bukan karena kami tidak mencintainya, ini hanya demi menghargai hubungan di masa lalu yang pernah baik," timpal Heri yang menanggapi perkataan Ayah tirinya.

"Betul." Serempak dua putriku menyetujui.

"Sebenarnya Mas Faisal terus mengganggu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Ipeh Saripeh
bravo Mutia...bentar lagi dapat karma karna menzolimi ketiga anaknya nangis darah Faisal...
goodnovel comment avatar
Isabella
keren thoer gak pakai lama penderitaannya
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
orang klu sdh terluka hatinya ,perasaan dgn hinaan yg di berikan orang"terdekat saakiiiit ,faisal metik hasil dari taburannya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status