Share

94. apa salah kami

Saat mereka pulang, mereka terlihat lesu dan langsung duduk di sofa ruang tamu dalam keadaan terdiam dan hanya sibuk dengan pikirannya masing-masing. Mereka nampak murung meski aku berusaha mengeluarkan keceriaan dan mengalihkan mereka dengan mengajaknya makan.

"Umi menyesal dengan apa yang terjadi, umi pikir setelah 6 bulan tidak berjumpa, mereka akan merindukan kalian dan situasinya akan mencair. Maafkan karena Umi lah yang bersalah membiarkan kalian pergi...."

"Tidak ini salah kami, kamilah yang mau ke sana. Kami antusias, kami rindu dan ingin jumpa Tante dan Om, juga sepupu kecil kami, tapi kami hanya diabaikan." Rena mengeluh sambil mendesah pelan.

"Selama dua puluh tahun lebih bersama ayah, kami dapatkan kasih sayang, kami dapatkan apa saja yang kami inginkan, ayah memanjakan dan menuruti kami, tapi sekarang ayah berubah dan memperlakukan kami seperti orang asing." Heri hanya memijit kepala saat mengatakan itu.

"... ia sama sekali tidak bereaksi saat Tante Rika menolak kami. Ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
yekti choiriyah
jadi orang tuh ngak usah iri dan dendam. tanpa kita membalas, Alloh pasti akan membalas kezaliman orang2 yg dhalim. Salahnya mutiara dan anak2 msh suka balas dendam iri hati sih. doakan saja kezaliman mereka. doa orang yg terdzalkmi kan makbul. ngak usah cape ngelabrak dan sakit.
goodnovel comment avatar
Etien Kurniarin
buat Faisal nyesel senyesel nyeseknya Thor ,bikin dia bangkrut ,jgn biarkan ke 3 anaknya peduli ke ayahnya atau si Rima kena penyakit berat ......
goodnovel comment avatar
Isabella
abaikan aja si faisal
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status