Share

104| Kenapa Harus Aku?

“Lebarkan lagi kakimu, Gara! Sudah kubilang pasang kuda-kuda yang benar agar tumpuan tubuhmu kokoh!” teriak Kumbara setengah geram karena Gara benar-benar lamban saat menerima pelajaran darinya.

“Aku tidak bisa! Mau berapa kali pun kau mengajariku, aku tetap tidak akan mampu untuk menjadi pendekar Gara yang sangat hebat itu! Di duniaku ... aku tidak pernah berlatih silat atau jenis bela diri lainnya. Aku ini seorang pecundang di sekolah!” balas Gara terpancing emosi karena sejak tadi dia sudah ingin menyerah namun Kumbara dan Larasati terus mendesaknya.

“Selamban-lambannya pecundang, dia pasti bisa mempelajari dasar bela diri dengan mudah. Kau benar-benar menguji kesabaranku. Bukalah sedikit pikiranmu! Jangan hanya memikirkan dirimu sendiri. Banyak nyawa yang sedang dipertaruhkan saat ini. Sampai kapan kau akan terus mengeluh dan menyangkal takdir, hah?!” sentak Kumbara sengit.

Kumbara yang biasanya senang bercanda dan selalu tampil riang kini mulai menunjukkan emosi yang agak melua
Senchaaa

Buat kamu yang bertanya aku sudah mati atau belum? Jawabannya alhamdulillah belum. Kenapa update-nya lama? Karena satu tahun kemarin aku fokus pada kerjaan di dunia nyata. Maaf kalau lama menunggu. Terima kasih karena sudah membaca cerita ini :) Selamat melanjutkan perjlanan bersama pendekar Gara!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status