Share

42. Detak yang Berbeda

Ini hari pertama Sagara akan masuk sekolah setelah ingatannya kembali. Ah, dia sudah tidak sabar untuk kembali bermain dengan penduduk Tribakti. Rasa percaya dirinya sudah terisi penuh. Tujuannya berada di sekolah itu sudah jelas dan dia juga mengingat semua masa lalunya. Sagara tidak akan hidup seperti orang bingung lagi sepanjang hari.  Usai menghabiskan sarapan, ia mencium tangan Euis dan Wira lalu pamit dengan penuh semangat. Kedua orang tuanya saling pandang, heran.

“Anak kita kenapa lagi, Pak? Kok jadi hiperaktif begitu?” kaget Euis yang baru melihat bahwa putranya memiliki sisi ceria yang kadarnya terkesan berlebihan.

“Bapak juga tidak tahu, Bu. Mungkin dia gembira karena bisa masuk sekolah lagi.”

“Sikapnya semakin hari semakin berbeda dari Sagara yang kita kenal dulu, Pak. Apa dia benar-benar sehat atau justru ada kelainan yang terjadi pada otaknya tanpa kita sadari?”

“Dokter sudah menjelaskan kalau dia baik-baik saja, Bu. Mungkin Saga se

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status