Share

Pengakuan

Herman akhirnya bersedia bekerja sama dengan dua tahanan yang hendak kabur itu. Tapi, ia meminta imbalan mereka berdua. Ia tak ingin melakukan pekerjaan yang tidak menguntungkan. Lagi pula resiko membantu meloloskan tahanan sangatlah besar. Bila ketahuan, ia pasti dipecat dari pekerjaannya.

“Hah, apa kepalamu tak cukup berharga!” Paman Hery geram.

“Baiklah, kami akan memberi apa pun yang kau mau,” sahut Mrs. Vaeolin.

Herman melapas senyum lebar di kedua pipinya. Ia begitu senang tawarannya diterima. Kemudian ia mengatakan sebuah rencana pada dua orang yang ia duga sebagai tahanan itu. Herman mengatakan belum ada pengetatan penjagaan di lantai satu di Blok Selatan. Tapi ia meminta mereka berdua untuk berpura-pura menjadi sipir yang akan kembali dari tugas piket.

“Masukkan senjatamu itu ke kantongnya. Dan simpan di bawah kereta dorong ini. Berusahalah rileks,” kata Herman.

"Ini?" Paman Hery mengulang.

"Cepat masukkan! Hanya pasukan patroli yang membawa senjata itu!" sahut Mrs. Vaeolin.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status