Share

(Mengungkapkan) Yang Terdalam

Herman tertawa sekian detik usai berhasil mengecoh para pasukan patroli. Namun, tawanya tak berlangsung lama. Ia buru-buru membungkam sendiri mulutnya ketika teringat dengan dua orang tahanan yang tak ia ketahui namanya. Ia kesal lantaran lupa menanyakan nama mereka.

“Sial! Harusnya aku menanyakan nama mereka sebelum kuberi nomor teleponku!” gerutunya. Kemudian ia membuang nafas.

“Tapi... entah kenapa aku sangat yakin mereka orang baik. Pasti mereka menepati janji,” lanjutnya.

Herman mematung di depan lubang gorong-gorong. Di dalam pikirannya terselip harapan semoga mereka mereka bisa lolos dari pasukan patroli yang mengejar mereka. Kemudian ia memeriksa jam di tangannya.

“Hmm jika mereka tak menghubungi sampai paling lambat nanti malam, berarti mereka tak selamat,” liih Hereman. Kemudian ia kembali tersenyum tipis. Sebelum pergi ia meludah ke lubang gorong-gorong.

Tak diduga, seorang pasukan patroli yang merupakan bagian dari enam pasukan yang masuk ke dalam gorong-gorong melihat ge
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status