Share

57 - Malam Natal

"Bukan…"

"Kupikir kalau kau ingin menjadi teman Mama, kau harus berusaha lebih keras lagi."

"Aku tahu…"

"Kau tidak tahu. Mama memang selalu galak. Mama bahkan dulu sangat galak pada May, tapi…"

Aku tertegun saat menyadari nama siapa yang baru saja kusebut keras-keras. Nama itu terasa begitu asing saat kuucapkan di depan orang lain. Benar memang, belakangan ini aku sering menyebutnya di depan Olaf, tapi sesi-sesi konselingku dengan Olaf lebih terasa seperti curhat yang kulakukan pada kakak perempuanku sendiri. Dan maka dari itu menyebutkan namanya di depan Olaf merupakan sebuah keharusan yang bertujuan untuk memilah-milah kemungkinan penyelesaian yang paling sesuai dengan masalahku tentang May dalam kepalaku.

Tapi di depan Bree? Perasaan asing itu menekan tengkukku kuat-kuat, membuatku terpaksa menggigit lidah saat merasakan tatapan Bree yang menantiku untuk melan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status