Share

GUNUNG DARAH KECAWEN

"Tuan? Kita akan ke mana?" tanya Wira. Mereka saat ini tengah melompati pepohonan, seolah melayang di udara.

"Ke markas kadal ekor kalajengking," balas Panca. Lantas Panca menoleh ke kiri, pada Huzen. "Apakah benar ini arahnya?"

"Benar. Hanya berapa ratus meter lagi, baru kita akan sampai di sana."

"Siluman kadal ekor kalajengking? Mereka kan yang menculik para siluman laba-laba itu? Apa hubungannya dengan kita?" Wira memastikan.

"Kau akan mengetahuinya setelah sampai di sana."

"Cih. Sialan. Kenapa kau membuatku penasaran?" gerutu Wira, yang tidak mendapat jawaban sesuai kemauannya.

...

Beberapa saat berlalu. Kini mereka mendekati gunung Darah Kecawen, dimana para siluman kadal ekor kalajengking itu berkumpul.

TAK TAK

"Medan di sini menampung aura negatif yang cukup banyak. Sebaiknya kita melanjutkannya dengan berjalan," ucap Panca, ketika baru saja mereka turun dan berpijak tepat di kaki gunung. Panca masih dengan topeng hitam bergaris coklat menutupi area mulut dan pedang Guntur Naga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status