Share

18/2. Dendam Alfa

“Sadarkah kamu dia tidak akan menginginkanmu lagi setelah kejadian itu. Masihkah ia menginginkan dirimu yang ternoda? Jangan bermimpi. Kamu hanya akan menghancurkan kebahagiaan orang yang sebelumnya menyayangimu jika kau tetap mengharapkannya.”

Tangan Syila yang ia gunakan untuk menggedor pintu berubah menjadi kaku dan terjatuh lunglai di sisi tubuhnya. Ucapan Alfa berhasil menohok hatinya akan kenyataan yang sesungguhnya. Alfa benar. Lelaki yang ia cintai bahkan sangat membencinya. Meninggalkannya dengan luka yang sulit tersembuhkan. Ia pun telah menorehkan kekecewaan pada orang-orang terkasih. Tak mungkin baginya untuk membuat luka lagi dan menyakiti kakaknya. Dia berhak bahagia. Karena ia bukan siapa-siapa dan ia sendirian.

Tubuhnya beringsut lalu jatuh menimpa dinginnya lantai. Ia menyandarkan tubuhnya yang lemah ke pintu. Terisak pelan dan memukul dada berkali-kali, berupaya melenyapkan rasa sakit serta sesak. Bahkan untuk men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status