Share

9/2. Kotak Pandora

Di tangannya sebuah kartu undangan berwarna silver masih terbungkus rapi. Bola matanya yang indah menatap kartu undangan itu penuh pertimbangan. Suara detak jarum jam mengisi kesunyian yang tercipta dan ia sadar jika waktu terus bergulir.

Akankah ia datang?

Ketika matanya beralih menatap pantulan dirinya di cermin, ia tahu dirinya tidak dalam keadaan baik-baik saja. Bayangan seorang gadis yang duduk di tepian ranjang, mengenakan dress selutut tanpa lengan berwarna peach dengan aksen pita di pinggang, terlihat sangat memukau. Namun, ia sadar di balik itu semua ia menyembunyikan kerapuhan yang sewaktu-waktu bisa saja hancur.

Ia menarik napas dalam. Membuang rasa sesak itu jauh-jauh. Ia beranjak dari duduk, berdiri di depan cermin. Mengamati pantulan wajahnya yang dipoles make up tipis. Cantik. Tetapi tak bisa menyembunyikan sisa-sisa kesedihan semalam.

"Syil, kamu sudah siap belum? Chef Julian udah datang."

Hari ini pasti akan datang juga. Bertemu ke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status