Share

37. Tiba-tiba Hujan Lebat

Sungguh tak bisa kubayangkan, sekarang aku sedang duduk di atas sofa empuk berwarna krem, di dalam apartemen seseorang yang dulu pernah sangat kucintai dengan segenap jiwa dan raga. Seseorang yang kayaking adalah cinta sejatiku, yang sekarang hanya sebatas teman yang datang dari masa lalu yang entah di mana ia meletakan mesin waktunya.

Abby kembali dari arah dapur dan menghampiriku sambil membawa dua cangkir berisi cokelat panas.

"Ini, Syd. Minumlah selagi masih hangat," ucapnya dengan lembut seperti biasa.

Pembawaan Abby memang seperti itu dari dulu. Tutur bahasanya yang lembut dengan mimik wajah yang bisa membuatmu merasa nyaman. Sekalipun ia sedang marah, ia tak pernah mengeluarkan kata tak pantas ataupun tak sopan. Justru jika ia sedang emosi, aku paling senang mengejeknya. Itu seperti sebuah kepuasan tersendiri jika melihat seseorang yang kau cintai makin 'ngambek' karena ke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status