Share

Pernyataan

 “Lydia, apa yang kau …” Ucapan Reino terpotong ketika sang istri memintanya diam, dengan menaikkan telapak tangan.

 Bukan hanya meminta suaminya diam, tapi tangan Lydia yang satunya ikut bergerak menutup mulut. Perutnya tiba-tiba saja berputar dan asam lambungnya terasa naik sampai kerongkongan. Dia ingin muntah.

 “Sayang?” Reino mendekat dengan wajah khawatir.

 Tanpa bisa berkata-kata, Lydia bergegas mengangkat tiang infusnya. Berat, tapi dia perlu segera ke kamar mandi untuk mengeluarkan isi perutnya.

 “Lydia.” Reino segera mengikuti dengan wajah panik, diikuti oleh tatapan Mary dan Clarissa.

 Mary beranjak masuk, tanpa dipersilakan. Dia melewati Clarissa yang tampak tak senang, bahkan sudah memaki. Namun perempuan itu seolah tuli dan pergi melihat Lydia  dan Reino.

 Di dalam kamar mandi yang lebih luas dari kamar mandi di ruang rawat inap biasa, Reino memegan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status