Share

Restu

“WHAT?” suara teriakan Kenzo terdengar sampai ke penjuru rumah.

“Nikah? Sama si brengsek itu? Kak Lydia gila ya?”

“Aku gak gila Ken. Aku seratus persen waras dan sangat sadar,” jawab Lydia tanpa berkedip.

Reino yang hari ini sengaja mengantar kekasihnya pulang ke rumah dan mengatakan niat baiknya pun bergeming. Wajahnya tetap datar, tegas dan memandang lurus ke depan.

Mungkin tak banyak yang menyadari, tapi sebenarnya Reino sedikit gugup. Dia merasa sedikit lebih gugup dibanding saat berurusan dengan saat memikirkan investasi berharga milyaran.

“Hei, ngomong sesuatu dong,” Kenzo kembali menghardik. Kali ini menghardik Reino.

“Saya akan menikahi Lydia,” jawab Reino bak robot.

Lydia nyaris saja tertawa karena dia menyadari kegugupan kekasihnya. Tapi karena ini adalah pembicaraan serius, Lydia mencoba menahan diri.

“Kamu pikir aku akan setuju?” Kenzo masih saja betah berteriak.

“Tentu saja harus setuju. Lydia sedang hamil,” Reino menjawab dengan nada suara tegas.

Tatapan mata Re
5Lluna

Maaf, kegiatan kantor lagi padat jadi agak susah buat update. Terima kasih sudah menunggu.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status