Share

BAB 71B

Tak ada sesal yang terlukis di wajahnya. Justru terlihat lengkungan senyum di kedua sudut bibirnya. Sebegitu cepat dia move on? Melupakan semua cerita cinta yang pernah dia agungkan untukku. Ah manusia.

Tak patut memang berharap padanya. Sebab semudah itu hatinya berubah. Kemarin disesaki cinta yang membara, tapi siapa sangka hari ini dipenuhi benci yang tak terkira.

Air mataku menetes juga. Keluar dari persidangan dengan langkah dan tatapan hampa. Tak tahu lagi bagaimana nasibku kini. Sehebat itu balasan yang harus kuterima saat ini.

Balasan yang tak pernah kusangka sebelumnya sebab kupikir cinta Mas Bian itu akan selalu ada dan membara. Tak menyangka jika ternyata bisa menipis dan hilang tak bersisa.

"Kenapa, Iren? Mau ngobrol denganku?" tanya Mas Bian saat aku mengekori langkahnya.

Dia bersama pengacara tengah ngobrol di halaman parkir. Pengacara itu pun menganggukkan kepalanya ke arahku lalu pamit pulang lebih dulu.

"Ada masalah lain?" tanya laki-laki itu lagi. Dia menyandar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status