Share

BAB 71A

Pov : Irena

Tiga hari papa dirawat. Tiga hari pula aku kalang kabut cari uang, tapi nihil. Om Bagas yang kupikir akan memberi uang pun sepertinya tak diizinkan anak dan istrinya yang rese itu. Entahlah.

Satu-satunya harta yang kupunya tinggal motor matic itu. Terpaksa aku menjualnya sebab tak ingin dicap pembohong oleh mama. Mama pasti juga begitu mengharapkan uang itu karena tak ada orang lain untuknya berharap selain aku.

"Gimana kabar papa, Ma?" tanyaku via telepon setelah menidurkan Rizqi di kamar. Lelah sekali rasanya hari ini. Uang sepuluh juta sudah di tangan, hati terasa lebih tenang meski ada sisi lain yang terasa begitu hambar.

"Alhamdulillah papa sudah lebih baik, Ren. Jantung papa memang bermasalah, tapi kata dokter sekarang sudah mulai membaik. Nanti sore mau cek lagi, kalau tak ada masalah besok diperbolehkan pulang. Kamu sudah dapat uangnya, kan?" tanya mama dari seberang.

Terdengar kecemasan dari suaranya yang lirih. Mungkin mama masih di kamar dan takut papa mende
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status