Share

65. Fakta Selanjutnya

Tidak ada salahnya aku berdiri di sini. Memilih pergi ke rumah Kak Kevan, memenuhi permintaan Om Aditya serta nenek yang beberapa hari lalu—lewat pesan singkatnya—mengundangku datang kemari.

Sebenarnya sudah beberapa kali mereka menghubungi melalui telepon, tapi selalu aku abaikan mengingat betapa kacaunya aku waktu itu.

Kedua tanganku memegang jeruji pagar seraya melihat halaman luas yang di sisi kiri terdapat taman dan ditumbuhi berbagai macam tanaman hijau serta bunga kesayangan Tante Viona. Ada juga sebuah mobil mewah yang belum pernah kulihat, terparkir di halaman rumah.

Apakah ada tamu penting?

Sesaat aku ragu untuk masuk, apalagi dalam cuaca mendung seperti ini. Aku menghirup udara dalam-dalam. Mungkin, sebaiknya aku pulang.

Namun, baru aja aku berbalik, terdengar suara Pak Satpam memanggilku. "Neng, kenapa balik?"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status