Share

17.

POV Bella

            Mengatur nafasku yang masih tak beraturan. Karena permainan ranjang Mas Rengga. Aku hanya mengangguk. Ketika diingatkan, waktu yang mendekati jam makan siang.

            Dia sudah memakai celananya. Kemudian memijit punggungku perlahan. Selesai bercinta, dia selalu seperti ini. Mengelus perut, memijat punggung, bahkan kakiku. Dia yang membuatku pegal. Namun, dia juga yang meringankan rasa pegal tersebut.

            Walau awalnya dia bilang, ingin aku istirahat. Tetapi, aku juga tidak menolak. Saat hal tersebut hanya menjadi alibi, agar dia dapat bercinta denganku.

            “Aku siapkan dulu ya makan siangnya,” kataku.

            Aku perlahan bang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status