Share

18.

POV Bella

            “Sudah bangun sayang,” ucapnya, seraya memperbaiki letak bra-ku. Selanjutnya dia menata bantal, sebagai sandaran punggungku.

            Aku masih menatapnya dengan pandangan sayu. Lalu berpaling kearah nakas. Yang sudah tersaji potongan buah dan kudapan lainnya. Seketika perutku jadi lapar. Aku coba meraihnya. Tetapi Mas Rengga lebih dulu mengambilnya untukku.

            “Kalau ingin bilang, biar Mas yang ambilkan,” ujarnya.

            Kemudian dia mulai menyuapiku perlahan. Tanpa terasa, kudapan tersebut habis olehku. Mas Rengga memakluminya. Karena memang nafsu makanku yang bertambah, sejak mengandung. Dia memanggil bibi, untuk membereskan bekas kudapan tersebut. Lalu kembali mendekat, mencium pipiku.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status