Share

Part119

"Kalau sudah mau sama mau, langsung menikah saja. Tidak usah lamaran, kemudian bertunangan dan harus menunggu lama-lama lagi. Biar tidak timbul fitnah juga kalau kesana kemari." Begitu pinta ibu dulu.

Tapi karena pihak keluarga Mas Rafi ingin acara seperti ini, mau bagaimana lagi. Kita hanya bisa menerima permintaan mereka. Lagipula, Mas Rafi adalah putra satu-satunya, jadi setiap acara, harus berkesan dan diramaikan. Apalagi dia adalah anak pemilik perusahaan, tentu banyak hal yang harus dipersiapkan demi berlangsungnya acara yang mewah.

Kulihat juga banyak bawaan yang mereka bawa sebagai barang hantaran, berupa parcel, dan juga bingkisan-bingkisan.

"Bunda, Bunda cantik sekali." Alta mendekat dan menciumku dengan lembut.

"Benarkah, sayang?" aku balas mencium pipi Alta.

"Benar, Bunda. Alta tidak bohong." dia menatapku dengan wajah serius. "Om Rafi juga keren," sambungnya sambil mengacungkan dua ibu jarinya.

**********

Para tamu undangan sudah pulang ke rumah masing
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status