Share

Bab 47

"Om bule, mana adek bayi Aku?" Giska merengek kembali tak sabar ingin melihat adiknya. Wajahnya cemberut namun tampak sangat menggemaskan. Ia semakin mengerucutkan mulutnya melihat aku terkekeh.

"Suster, apa bayinya bisa dibawa ke sini?"Aku meminta pada perawat saat kami baru saja tiba di ruang VVIP ini.

Sera hanya tersenyum menggelengkan kepalanya melihat Giska yang tak sabaran.

"Ya, Pak. Sebentar lagi bayi Bu Serani akan kami antar ke sini agar segera diberi Asi."

"A-apa? A-asi? Oh iy-iyaa suster,"jawabku gugup.

Astaga kenapa pikiranku jadi kemana-mana mendengar ucapan suster ini?

Tak berselang lama, seorang suster masuk dengan membawa box dorong bayi. Giska melompat kegirangan dan langsung menghampiri adiknya. Wajahnya nampak sangat bahagia. Mata bulat itu langsung berbinar.

"Adik aku tampan. Mirip Papa Arief, Bundaaa ..." pekik Giska tertahan karena gemas.

Perawat itu meraih bayi lucu itu dan memberikannya padaku.

"Ini bayinya tolong segera disusui istrinya ya, Pak!"

Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Just Rara
sebentar lg kayaknya oras bakalan jd ayah sambung buat giska dan pangeran ni
goodnovel comment avatar
Pipit Karin
buah dr kesabaran dan kepahitan hidup sebelumnya.. sera nnti punya anak bapaknya beda" semua. ......
goodnovel comment avatar
Riki Arpiant
awal cerita yg saya kira mesum.ternyata bnyk kisah romatis
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status