Share

Bab 45. Memulai Hidup Baru

"Mas Indra, istighfar, Mas!!" Pekik Bagas saat melihat ayahnya si kembar mulai berlari keluar masuk rumah sembari melemparkan barang-barang kami. Tangannya yang tadi terkepal kuat sudah mulai melonggar dan berusaha untuk membantu memunguti barang-barang yang berserakan di lantai.

Seolah-olah telinganya tersumbat, Mas Indra menulikan pendengarannya dan tak menghiraukan seruan Bagas. Ia malah semakin kesetanan dan membuang semua baju, buku pelajaran, tas, hingga sepatu anak-anak ke pelataran teras.

Anak-anak hanya bisa menjerit dan menangis menyaksikan barang-barang mereka dibuang keluar rumah oleh ayahnya.

"Ayah, jangan buang seragam sekolah kami!!"

"Ayah, jangan usir kami!!"

Aku hanya bisa duduk bersimpuh menyaksikan bagaimana mantan suamiku itu menggila dan memaksa kami meninggalkan rumah ini.

Bagas langsung berlari dan memeluk untuk menenangkan kedua putriku yang masih berteriak histeris. Padahal mereka berdua sangat membutuhkan aku saat ini. Tapi aku… aku bahkan tidak bisa menopang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status