Share

Tentang Masa lalu

“Kamu yakin mau makan di sini?“ tanya Elang saat mobil mewahnya berhenti di depan kios mie ayam bakso Ujang Pangestu.

“Kok gitu nanyanya?“ Adeera mengernyit bingung.

“Enggak apa-apa. Cuma tempatnya kurang nyaman.“

Elang menjawab jujur sambil menatap ruangan yang hanya dihiasi sebuah tv di salahsatu sudut dan kipas angin yang putarannya sudah lamban.

“Di sini gerah, Deer,“ lanjutnya.

“Tapi makanan di sini enak-enak. Nanti kamu coba sendiri deh.“

Mata Elang melebar dan satu alisnya langsung terangkat.

“Aku nggak yakin bisa makan di tempat seperti ini,“ lirihnya sambil masuk lebih dulu. Lalu duduk di bangku yang terlihat paling bersih di pandangannya.

“Kalau nanti kamu nggak selera, biar aku saja yang habiskan,“ sahut Adeera dengan bibir mencebik.

“Dasar maruk!“ Elang mencibir dan membuat Adeera tertegun sejenak. Teringat pada Elangnya.

“Aku nggak maruk, kok. Kalau dulu sih iya, maruk banget aku. Mungkin kamu bakal pingsan lihat badan dan porisi makan aku yang dulu,“ ujarnya.

“Kamu yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status