Share

Mie Ayam

“Saya harus pulang, Pak. Lain kali saja mampirnya. Assalamualaikum,“ ucapnya yang dijawab Anjas dengan suara pelan.

Elang menepikan mobilnya. Lalu menelepon supir pribadi supaya menyusulnya. Tak tahan merasakan sakit, ia menjerit sambil memegangi kepala. Lalu membenturkannya ke kemudi.

Sementara di kamarnya, Adeera mengerjap pelan dan terbelalak saat menyadari kalau dia berada di sebuah kamar.

“Dimana aku?“ gumamnya sambil menyingkap selimut dan meraba pakaiannya. Lalu menghela napas lega, saat sadar kalau kini ia berada di kamarnya sendiri.

“Sudah bangun rupanya.“

Suara Anjas membuatnya beranjak duduk dan tersenyum bingung.

“Perasaan tadi aku ...“ ucapnya ragu.

“Tadi di mobil, tapi anak ayah pules banget tidurnya. Jadi Nak Elang—“

“Pak Air gendong aku?“ sela Adeera. Membuat Anjas tertawa geli.

“Geer!“ serunya. Adeera mencebik.

“Tadi Elang kasih tahu ayah. Suruh ayah angkat kamu,“ terang Anjas.

Adeera membulatkan bibir. Sementara sudut hatinya merasa agak kecewa. Tapi segera dienyahka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status